cerpen:
Insiden kecil terjadi,hampir saja si Joko ditonjok sama Gendut.Untung segera dilerai mas Gondrong.
"Sudah Ndut,apaan sih,begitu aja."kata Mas Gondrong sambil memegang Gendut.
"Nih bocah kurang ajar banget,ndak sopan!"Gendut masih nampak emosi,mukanya merah padam dan manyun.
Joko juga tampak marah,tapi ia menyadari telah berbuat salah,lagian orang orang di warung menggerutu padanya.
Bermula sejam yang lalu,Gondrong dan Gendut datang ke warung untuk makan siang.Dua mahasiswa ini jika istirahat pasti nyangkruk ngopi di warung yang juga langgananku.
"Man,pak de Pardi sudah datang belum?"Gondrong menanyaiku.
"Belum mas,mungkin potong rambutnya rame."
"Tu dia."kata Gendut yang melihat pak de Pardi datang.
"Ada apa nak Gendut?"tanya pak De Pardi.
"Tuh pak de dicari Gondrong."
"Biasa pak de,dongengnya ditunggu."Gondrong menyahut.
Gondrong selalu meminta pak de Pardi bercerita tentang filsafat jawa atau ramalan ramalan dan unen unen kuno.
Dan Gondrong pasti bisa bisa saja menggabungkan dengan keadaan sekarang.
Seperti kemarin pak de Pardi menceritakan.
"Nak Gondrong,kata orang orang tua besok kalau ada rejaning jaman ,pasar ilang kumandange
"Apa artinya pak de?"sela Gendut yang tidak bisa bahasa jawa.
"Besok kalau jaman ramai atau maju pasar sudah gak kedengeran gaungnya."jawab pak de Pardi.
Gondrong seperti orang berfikir dan tiba tiba:"Sudah terbukti pak De!"
"Maksud nak Gondrong?
"Bagaimana gak kehilangan gema dan gaungnya pak De,orang di sekitar pasar banyak gedung tinggi,rumah rumah padat.Kalau dulu belum ada gedung pak de,jadi meskipun satu kilo bisa terdengar ramainya pasar."jawab Gondrong.
Gendut manggut manggut.
"Ah bisa saja mas Gondrong."kataku.
Kali ini pak De Pardi mengatakan:"Nak Gondrong,kata orang orang tua,besok kalau ada rejaning jaman ana suara ora ana rupa,maksudnya ada suara gak ada wujudnya."
Tiba tiba orang orang di warung dikejutkan dering handphone Gendut.
Gendut keluar warung untuk mengangkat hanphonenya.
"Nah,ini dia pak De sudah ketemu maksudnya!" tiba tiba mas Gondrong berkata sedikit menyentak.
"Apa mas Gondrong,bikin terkejut saja."kataku.
"Ha ha ha,itu dia!"Mas Gondrong menunjuk hanphone Gendut yang akan dimasukkan saku.
"Itu kan ada suara gak ada rupanya,karena handphone Gendut bukan 3G."seloroh mas Gondrong.
"Itu juga."mas Gendut menuding radio pemilik warung.
"Pak De,sebenarnya siapa yang membuat unen unen berbau ramalan itu?"Tiba tiba mas Gondrong bertanya.
"Wah,aku nggak tahu nak Gondrong,orang itu kata orang tua."
"Wah kamu tidak tahu Ndrong,itu yang ngramal Nustrademos Anonameos."Canda Gendut.
Tiba tiba Joko yang dekat Gendut nyeletuk:"Ini ada suara gak ada wujudnya."Dan:"THUUUT!!"Joko kentut dibuat buat.
Orang di warung menggerutu dan Gendut yang makan di sebelahnya marah dan hampir memukulnya.
cerpen nyantai by: Cerpen Dunia Maya.
wahahaha lucu gan... nice posting gan ..
BalasHapusminta follbacknya gan ..
Dodo,hehehe,terimakasih,,langsung ke tkp
BalasHapusWew... Kang, cerpen dan puisi ne karya sendiri y..??
BalasHapuspengen juga punya belajar nulis gene... saya susah banget ngatur dan kombinasikan kata-kata meskipun dah dapet inspirasi...
:D
Arel,saya hanya otodidak saja,,seperti pada awal ngeblog cerpennya macam curhat di majalah,terus ada temen ngritik supaya berganti karakter,jadi ya begini jadinya,hehehecerpennya macam curhat di majalah,terus ada temen ngritik supaya berganti karakter,jadi ya begini jadinya,hehehe
BalasHapus