Translate

Minggu, 16 Oktober 2011

cerpen nyentrik Jaka Tarub

cerpen nyentrik Jaka Tarub

episde 9 ( Dewi Nawang Wulan melahirkan)

Kisah sebelumnya: episode 8

Sejak peristiwa dipublikasikannya trik sulap oleh pesulap
bertopeng,Dewi Nawang Wulan tidak mood lagi menggunakan trik memasak
sebatang padi menjadi nasi sebakul.
Kini dia harus memasak beras tiga perempat kilo untuk jatah makan
sehari bagi Tarub dan keluarganya.

Padi di lumbung sudah banyak berkurang,tapi untunglah ada jatah
RASKIN dari pemerintah yang dibagikan di balai desa.

Jaka Tarub tidak lagi malas malasan mencari burung ke hutan,selain
untuk konsumsi sendiri daging burung yang ia dapat dijualnya di pasar
krempyeng setempat.

"Kadang lumayan juga sih,kalau ada pesenan burung podang dari ibu
ibu yang anaknya belum bisa ngomong,biar cepet ngomong dikasih lidah
burung podang."
"Apalagi pas mikat burung perkutut dan dapat yang suaranya kung,bisa
ditawar jutaan bahkan ratusan juta mas."Demikian pengakuan Jaka Tarub
ketika diwawancarai sebuah TV swasta .

Pagi pagi sekali ia berangkat sore baru pulang,getol nyari burung
buat persiapan biaya persalinan istrinya yang tinggal nunggu pagi
sore.

"Mas Tarub,perutku sakit mas."panggil Dewi Nawang Wulan yang sedang
numbuk padi di lesung,soalnya nunggu tukang selep keliling nggak lewat
lewat.
"Jangan jangan kamu mau melahirkan dik?"Tarub mendatangi istrinya.
"Tapi sekarang sembuh mas?"Ketika Tarub datang sakitnya hilang.

Sebentar sakit sebentar hilang.

"Aduh mas sekarang sakit sekali,saya gak tahan mas."
Kemudian Tarub menuntun istrinya ke dalam kamar.

"Rub,istrimu itu mau melahirkan."kata simbok yang melihat menantunya
meringis menahan sakit yang luar biasa.
"Ayo Rub,kamu cepet cepet panggil mbah Niyem untuk menolong
istrimu."perintah simbok.

Tarub yang neurvos karena ini pertama kali jadi bengong.

"Ayo cepetan,biar istrimu aku yang nunggu!"bentak Simbok sambil
nyablek pundak Tarub.

"Sudah,kamu keluar,,,jangan ndlongop di situ."bentak mbah Niyem yang
siap membantu persalinan Nawang Wulan,karena dilihatnya Jaka Tarub
dongang dongong di dalam kamar.

Nawang Wulan melahirkan dibantu Mbah Niyem,dukun persalinan yang
kondang dan bersertifikat dari PUKESMAS dan dari Dinas Kesehatan
setempat.

"Oek,oek,,,"Dari dalam terdengar tangisan bayi.

Dewi Nawang Wulan melahirkan bayi perempuan seberat 3,1 kilogram.

Setelah semuanya beres,tinggal tarub harus menanam ari ari di pojok
teras dan dikasih lampu minyak.Berhubung sudah lama Tarub gak pakai
lampu minyak Tanah,digantinya dengan dop lima watt.

"Hemm,demi cinta istri dan anak."setengah menggerutu Tarub ketika
disuruh nyuci kain kebaya bekas istrinya melahirkan.


"Saya atas nama keluarga mas Tarub mengucapkan terimakasih atas
kehadiran bapak bapak pada tasyakuran malam ini.Dan masTarub serta
mbak Wulan diberi momogan seorang putri yang cantik dan diberi nama
Dewi Nawang Sih,,semoga menjadi anak yang baik."pak Wongso menutup
acara syukuran yang dilaksanakan Jaka Tarub atas kelahiran putrinya.

"Amiin."para undangan bersama sama mendoakan Dewi Nawang Sih.

"Jempolku sakit Rub."kata penulis.
"Kenapa Mas?"
"Aku ketik via hape.

"Ya sudah,dilanjutkan nanti saja mas."kata Tarub sambil menunjuk meja.
"Opo Rub?"penulis menoleh meja,ternyata Tarub nyuruh minum kopi
sambil mer....membakar tembakau.

--
Dikirim dari perangkat seluler saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya

Barangkali kita bisa saling menginspirasi,mohon bila coppy paste sertakan link ke blog ini dan tulis pengarangnya.Terimakasih sahabat cerpen dunia maya