"Mbok simbok,Marni lulus!"teriak Marni yang masih di halaman.Ia nampak gembira sekali mengabarkan kelulusannya kepa bapak dan simboknya yang sedang memotong "puli."di emperan.
"Weh anak wedok lulus."sambut pak Wongso dengan gembira dan bangga.
"Konco konco wis mulai mendaftar melanjutkan pak,aku lusa juga."katanya sambil masuk rumah.
"Neruskan kemana nduk Mar?"tanya ibunya sambil menyusul Marni yang ganti baju di dalam sentong.
"Mbok wis to nduk,bapak dan simbok sudah gak kuat mbiayai."kata simbok yang nampak cemas dengan pernyataan Marni.
"Ah,simbok ki piye?aku emoh disuruh berhenti cuma nyampe SMP."Marni kesal.
"La piye,kamu tahu bisa lulus SMP saja bapak dan simbok sudah berat,kakak kakakmu juga cuma lulus SD."terang simbok.
"Ya sudah sudah,ngene wae,bapak besok nyusul kakangmu minta pertimbangan,barangkali kakangmu mau membantu ngragati."pak Wongso menyela.
Memang kemudian kakak kakak Marni sanggup membantu membiayai Marni melanjutkan sekolah.
Marni memilih melanjutkan di SPG,dan ia diterima dengan hasil tes sepuluh besar.
Laura Marni meninggalkan kampung,ia indekost di kota.Tiga tahun menempuh Sekolah Pendidikan Guru dengan biaya biaya sokongan dari saudara saudaranya.Marni tidak lupa itu,kepada kakak kakaknya yang penjual bakso,penjual lontong petis.
Laura Marni lulus SPG,,bagaimana kisah ketika ia harus naik onthel menjadi guru sukuan dengan pakaian ala kadarnya,,hemm masih sambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya