AKU RADEN PRANAYUDA

Aku habis main sepakbola bersama teman teman di lapangan dekat rumah,biasalah cari keringat.
Kami duduk ditepi lapangan melepas lelah sambil bercanda,tapi karena waktu sudah sore satu persatu meninggalkan lapangan.Tinggal aku sendiri agak sedikit malas beranjak toh rumahku paling dekat,sekitar duapuluh meter dari lapangan.

Keringatku mulai kering,aku beranjak meninggalkan lapangan.Belum lagi lima meter berjalan tiba tiba tanganku dipegang oleh seseorang dari belakang,membuat tanganku agak sedikit sakit.Aku hampir saja mendamprat orang itu:"Kurang a...!"kalimatku terhenti saat kutoleh ternyata orang itu tak aku kenal.
"Sewu duka kisanak sampun damel kaget jengandika."kata orang itu.Bahasa ketoprak pikirku,wah orang gila nih.
"Jengandika pinaringan asma sinten kisanak?"tanya orang itu.Yah aku lumayan ngerti bahasanya,karena sering nonton ketoprak di tv.
Aku gak menjawabnya,aku pikir orang ini pengamen atau orang gila melihat dandananya,pakai celana hitam sampai bawah dengkul,pakai kebaya di pinggang dan pakai udeng,persis pemain ketoprak.
"Bang,abang nih maunya apa?"tanyaku."Nyuwun punten dalem sewu kisanak,punika nagari pundi kok pangandikan jengandika benten?"
"Nagari antah barantah!"jawabku mulai jengkel."Ingkang jumeneng nata sinten inggih kisanak?"
"waduh abang ini,dah sore ni aku mau pulang,lepasin tanganku!"aku benar benar jengkel."Sinten kisanak ingkang jumeneng nata ing nagari mriki?"
Aku jawab dengan nada kesal:"Nagari Indonesia,rajanya sang Prabu Susilo Bambang Yudhoyono!"
"Oh mekaten kisanak,sembahnuwun."jawabnya.
"Kisanak,dalem bade ndadosaken jengandika murid kawula."
"Ala bang murid apaan,ketoprak?"
Tiba tiba orang itu menyeret aku dan berbisik:"Kisanak sampun seru seru,singidan wonten mriki."orang itu menarikku kebalik pohon.
Tiba tiba ada suara aneh di jalan,seperti beberapa kuda berlari.Benar kami lihat berapa orang naik kuda,empat orang.Mereka menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu.
Mereka berada di jalan seberang lapangan."kok ada kuda,siapa mereka?"baca selanjutnya