"Siapa mereka bang,temen abang?tanyaku.Dia tak menjawab,malah menekan kepalaku yang coba melongok."Ssst."sambil menempelkan telunjuknya di bibir.
Tekanan tangan di kepalaku membuat aku heran,ternyata tempatku bersembunyi dibalik pohon itu ternyata di pinggir padang ilalang,sedang keempat penunggang kuda itu di jalan kecil di seberangnya.Aku ternyata tidak dipinggir lapangan,entahlah tempat apa ini,mungkin hutan.
Keempat penunggang kuda itu telah pergi.
"Kisanak,luwih becik aku ora usah basa wae,lan aku nyeluk dimas."kata orang itu dan melanjutkan:"Jenengmu sapa dimas?"
"Deni!Abang ni sapa,darimana,terus mau apa dan apa abang gak bisa bahasa Indonesia?"
"Dimas,jenengku Yuda Karsa,saka nagari Malwapati salah sawijining nagari ing Jawadwipa iki.Ngenani basa,aku nate krungu dipigunake ing nagari sak lor kulone Jawadwipa."Jawabnya.
Aku makin bingung dengan orang ini.
"Dimas aku iki salahsawijining perjurit telik sandi kang ngawad awadi mbalelane Senkangbaplang tumrap nagari Malwapati.
"Ah,abang nih kebanyakan nonton sinetron."
"Dimas,ayo melu aku."kemudian ia menarik lenganku,sedang tangan kiriku masih mengapit bola di pinggang.
"Dimas iku apa?"
"Bola bang,masak gak tahu,sering nonton sinetron tapi gak pernah nonton Liga Inggris."
"Yo wis iku buangen wae."
"Apa bang?Ini punya teman teman yang dititipkan,enak aja buang."
Yuda Karsa merebut bolaku dan membuangnya.Kemudian ia sedikit memaksa menarik lenganku menuju suatu tempat.
Aku sebenarnya protes,tapi biarlah kuikuti apa maunya.
baca lanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya