Translate

Selasa, 29 Maret 2011

AKU PERNAH MATI (3)

Ya kini giliranku menyeberang.Aku mulai menapakkan kakiku di atas jembatan kecil yang kalau boleh aku bilang sebesar rambut bahkan mungkin lebih kecil lagi.

Tapi tanpa aku mengerti jembatan itu membesar,sehingga dengan mudah aku menapakkan kakiku.pelan tapi pasti aku melangkah.Tak aku pedulikan api di dalam jurang serta suara suara rintihan dan permintaan tolong yang memilukan.

Tubuhkan terasa amat ringan dan sepertinya aku berjalan amat cepat sehingga ujung jembatan seberang sudah kelihatan.Akhirnya aku sampai juga di seberang.

Tempat ini tidak aku kenal,bahkan tempat ini sangat indah.Indah sekali,saya menduga tidak ada tempat seindah ini di tempat lain.

Aku berjalan,di jalan yang bagus dengan kiri kanan tanaman menghijau menyejukkan serta berderet deret rumah yang elok.

Di dalam rumah itu ternyata ada wanita wanita yang sangat cantik,kecantikan yang sulit aku gambarkan.

Sesekali di antara mereka keluar rumah dan mengajak aku mampir.Tapi seperti sebuah dorongan aku tidak boleh melakukannya serta tanpa sadar aku mengucap kepada mereka:"aku belum saatnya."

Aku berjalan dan terus berjalan,tetapi dalam perjalanan ini aku melihat matahari dan bulan sangat dekat,dan seperti sebuah bisikan aku diberitahu siapa yang mengendalikan matahari dan bulan itu.

Aku berjalan lagi,hingga akhirnya ujung jalan yang aku telusuri tertuju pada sebuah masjid yang sangat besar.baca berikutnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya

Barangkali kita bisa saling menginspirasi,mohon bila coppy paste sertakan link ke blog ini dan tulis pengarangnya.Terimakasih sahabat cerpen dunia maya