CERPEN SEJE DHEWE

cerpen seje dewe dalam kisah Jaka Kendil bagian satu.

JAKA KENDIL

Alkisah dahulu kala di sebuah desa terpencil hiduplah mbok rondo(ibu janda) dan anaknya yang sudah umur duapuluh tahunan bernama Jaka Kendil

Suatu pagi ketika matanya masih kaya dipulut(dilem dengan getah nangka) alias nguantuk puol Jaka Tarub gumregah(bangun) dari balai bambu buah tangan bapaknya.(koyo lagune bang Iwan saja,Pondok Gede

"Janur gunung,kadingaren Ndil kamu bangun pagi?"Tanya simbok.
"Iya mbok aku mau ngomong sama simbok sebelum simbok pergi matun."Jawab Jaka Kendil yang masih ongap angop karena ngantuk semalam nonton Manchaster United melawan Manchester City kemudian kepikiran meninggalnya Simoncelly di sirkuit Sepang,jadi susah tidur.

Sehabis mandi,ganti kaos yang bergambar foto pasangan calon bupati dan tak lupa sarapan pagi,soalnya kalau lupaaa...tidur lagi,,Mbah Surip

"Mbok,setelah semalam aku pikir pikir,kayaknya Jaka Kendil harus pergi meninggalkan desa ini untuk merubah nasib."Jaka Kendil membuka pembicaraan setelah perutnya mbledeh kenyang sarapan pagi lawuh iwak asin plus sambel terasi.
Simbok agak terkejut:"Oalah Ndil,mau pergi kemana,mau mburuh derep ke tetangga desa ta awakmu?"
"Ealah mbok,dari nenek moyang kok mbatur terus,sekali sekali alih generasi jadi bos,gitu lho."Jawab Kendil.
"Lha terus mau pergi kemana?"tanya simbok.
Dengan berat hati Kendil mengatakan:"Begini mbok,Kendil mau pergi ke kota,mau cari kerja di sana."
"Oalah Ndil,kamu anake simbok satu satunya,mau pergi,terus simbok kancane sapa?"Simbok tampak mbrebes mili.
"Mbok,maafkan Kendil,tapi kalau Kendil tetep begini terus bagaimana masa depan Kendil nanti."

Toh akhirnya dengan berat hati mengijinkan Jaka Kendil merantau ke kota.
Simbok rupanya telah dipengaruhi Jaka Kendil agar tidak menganut faham mangan gak mangan pokoke ngumpul.
Bekal bekal telah disiapkan.
Beberapa potong pakaian telah dimasukkan tas ransel Jaka Kendil.

"Ndil,simbok tidak punya apa apa untuk memberimu bekal,hasil buruh matun cukup buat makan sehari hari."kata Simbok.
"Ndak usah dipikirkan mbok,Kendil bisa jalan kaki ke kota,siapa tahu bisa masuk rekor MURI atau Guenesbook Recor sebagai pejalan kaki terjauh."Jawab Tarub.
"Oh iya Ndil,simbok punya sesuatu."Kata Simbok sambil menuju sentong tengah.
Kendil menunggu simboknya yang akan memberinya sesuatu.

"Weh dungaren dandan mlipis,arep kemana Ndil kamu?"Tiba Gondes sahabat karib Jaka Kendil muncul.
"Oe,Gondes!Aku mau merantau ke kota mas bro,doakan sukses ya."Jawab Kendil.
"Aku kok gak diajak to Ndil?"tanya Gondes.
"Tenang mas bro,nanti kalau wong ganteng Jaka Kendil sudah berhasil,kamu pasti aku ajak."jawab Kendil ,kemudian mengajak tos Gondes dan:"PLOKK!" Tangan mereka bertepuk.
Simbok keluar dari sentong tengah membawa kendil berisi beras.

"Ini Ndil,kamu aku beri bekal berupa kendil dan sedikit beras."kata Simbok.
"Ealah mak,anak muda kok mbawa kendil,nggak gaul."celetuk Gondes.
"Lha terus wadah berasnya ini apa?" tanya simbok.
"Kan bisa tas plastik kresek sih Mbok,terus dimasukkan ransel"jawab Gondes.
"Lho, orang ini judulnya Jaka Kendil kok pakai tas kresek,nanti judulnya berubah jadi Jaka Kresek to Ndes Gondes."simbok agak heran.

Akhirnya Jaka Kendil berangkat juga ke kota dengan berbekal beberapa potong pakain dan kendil berisi beras.

Bagaimana nasib Jaka Kendil yang mau merubah nasib ini,apakah nasibnya akan berubah,jangan kemana mana,sering sering nginguk CERPEN DUNIA MAYA untuk membaca cerpen seje dewe dan lainnya.Matur sembah nuwun.