Kemudian lelaki itu membaca syair:
hawa dingin di sekeliling,megah mewah berdiri,
dari penjuru mata angin datang berduyun,
ada yang bercita cita,ada yang dibesihkan angannya,diganti air yang lain,
kemana arah tujuan tuan?
wajah pemilik adalah sampah.
Di dekat bumi prahara kecil bernaunglah diantara warna biasa.
kemana tuan mencari?tak jauh dari indah kaki bukit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya