Bapak mertua Marni meninggal,Marni ikut Jasman.
Karena saudara saudara Jasman banyak yang berada di luar daerah,mereka datang tidak saat itu.Ada yang datang besoknya atau di lain harinya.
"Dik Mar,kamu sekarang mbok kembali ke sini saja kan biyung Sumi ndak ada yang ngrawat."Suatu ketika Narsih kakak perempuan Jasman meminta.Marni hanya tersenyun.
"Ya biarlah yang dulu,gak usah di pikirkan,memang begitulah biyung."lanjut Narsih.
Akhirnya atas permintaan saudara saudara Jasman dan nasehat orangtuanya Marni kembali ke rumah mertuanya.
(Dua tahun kemudian) Marni telah diangkat jadi guru,ia sekarang bukan guru bantu tapi pegawai negeri.
Meski telah jadi pegawai negeri Marni masih menyempatkan diri membuka usaha,membuka toko kecil kecilan yang di tunggu Jasman.
Ketika ada wajib"program persamaan"Marni mengambil D3 kemudian dilanjutkannya.
Untuk membiayai kuliahnya Marni tak segan segan membuka usaha pesanan kue,atau meminjam uang koperasi dengan jaminan SK,bahkan Marni dan Jasman memelihara sapi milik pak Kepala sekolah dengan cara"maro bati".
Wasispun kini telah besar,ia sekarang kuliah di AKPER tahun ketiga.
*Marni telah selesai program persamaan,ia sekarang Marni Spd...
"Bu,ibu pagi mengajar sore cari rumput,malam bikin roti gak capek to?"tanya Warsis suatu ketika.
"Ibu hanya mengajar saja kalau kamu sudah kerja."jawab bu Marni.
Laura Marni ya BU GURU ya Marni Spd. (Tamat)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya