***Adalah orangtua Gino bertengkar hebat sampai sampai berkelahi.
Gino yang sedang bertapa,entah sadar atau tidak bahwa ia belum selesai melakukan tirakat,tiba tiba keluar kamar dan melerai orangtuanya yang berkelahi.
Entahlah bagaimana perasaan Gino yang gagal tirakat saat itu.Ia langsung saja mandi,kemudian mengambil sepeda kayuhnya pergi ke kota.
Seperti orang dendam saja layaknya ia di kota langsung menuju tempat penjual sate dan gulai dan dipenuhi seleranya dengan tidak wajar.Yah barangkali hampir tujuh hari nggak makan.
Sejak kejadian itu Gino jadi pemuda yang gampang uring uringan,gampang ngamuk dan marah yang hebat.
Jika marah ia akan menghancurkan isi rumah,bahkan ia merontokkan genteng genteng rumah.
Gino memang jadi sakti meski kejiwaanya mulai goyah dan tidak terkendali.
Jika sedang ngamuk tak ada yang bisa meredam meski cara amat kasar sekalipun.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya