Pertanda apa sayangku?
Sang kesatria berberai berai
Sang Turangga Seta nan gagah perwira hanya beberapa yang menungganginya.
Sementara yang lain menukar dengan kuda kepang atas nama hasrat sang warna.
Lihatlah sayangku!
Para penunggangnya kerasukan,tidak lagi tahu kesejatiannya.
Mereka letih tanpa mengerti atas kaki kaki yang menginginkan seribu kebebasan.
Benar sayangku,di atas kuda kepang engkau berjalan atas kehendakmu,tapi kuda kepang adalah kuda mati yang menjadi bebanmu.
Berpalinglah,lihat kesatria di atas Turangga Seta,mereka punya keyakinan,mereka tidak pernah menganggap Kuda Putihnya jadi lapuk,
Mari sayangku,memilih jalan untuk pulang bersama mereka yang mengenal jalan pulang dan bukan mereka yang mengembara tanpa peduli kembali.
Lihatlah nanti kuda kuda kepang yang warna warni itu akan lapuk dan penunggangnya kecapekan.
Ah mari sayangku,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya