"Teng!"Tentu saju aku telah mempersiapkan diri dengan tameng gaibku.
Lelaki brengosan yang sekuat tenaga mengayunkan pedang terkejut tampak tangannya bergetar.Ia lengah demi menguasai pedangnya dan:"PLAK!"Kutepuk tanah,pedangnya melesat,buru bura aku mengambilnya.
"SRETT!"secepat kilat aku menyudutkan dia dengan acungan pedang.Pedang kutarik tapi kaki:"JLEB!"menendang ulu hatianya,ia terhuyung dan jatuh di dekat teman temannya.
"He,gedibale Karta,Karta ana ngendi!!"Kangmas Yudakarsa rupanya menginterogasi mereka.
Mereka hanya dian.
"Kurang ajar,Karta pandegamu neng ndi!!"kangmas Yudakarsa mengulangi,tapi mereka hanya dian dan menunduk.
"BRAK!"sebuah tendangan kaki mengenai muka satu dari mereka.
Darah mengucur dari hidungnya,yang lain makin"mendiring."
"He,ngakua kowek kowek kabeh!!"aku ikut membentak.Rupanya bentakanku membuat mereka terkejut dan kangmas Yudakarsa sampai menolehku.
Aku mengambil cabe dari seorang perempuan yang tempat dagangnya ikut dibakar.
"SRIT!"aku menggores lengan seorang dari empat laki laki itu dan aku mendekatkan potongan cabe ke dekat lukanya.
"Nga nga nga,"dia bicara tergagap.
"Nga ngek ngak ngek,hayo ngaku neng mendi Karta edan!"Bentakku.
Rupanya ia takut lukanya aku olesi cabe;"Kar kar karta ning..."belum selesai ia bicara tiba tiba ada penunggang kuda datang.
Ia melompat dari kuda dan langsung menuju kangmas Yudakarsa.Ia siap dengan pedang terhunus dan...BACA BERIKUTNYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih kunjungannya,dan silahkan tinggalkan pesan sebagai saran pada blog sederhana ini salam persahabatan dari cerpen dunia maya